• Home
  • Lock.
  • RPP
  • RKAS
  • TGS Siswa
  • Daftar Isi
  • Alumnus
  • Kontak
  • Comments

GAMBUH MARS STURI


Gending merupakan sebuah simbol dari salah satu adat jawa. Gending identik dengan keluhuran budaya, karena gending merupakan seni karawitan yang digunakan dikalangan keluarga kraton yang adiluhung. Dengan alunan khas slendro dan pelognya mampu menciptakan suasana yang terkesan sakral. Gending biasa digunakan sebagai media penyambutan tamu tamu kehormatan para raja. Gending juga digunakan dalam pengiring acara-acara tertentu, seperti acara yang terkenal dengan sekatenan dll. Banyak jenis - jenis gending yang dapat kita jumpai di tanah jawa seperti Gamelan gede, gamelan sekaten, Gamelan wayangan, Gamelan kodok ngorek, gamelan lancaran, Kyai Guntur madu, Gamelan kyai dewa katong, dan yang tergolong modern adalah gamelan yang digunakan oleh cak nun untuk dakwah yaitu gamelan Kyai Kanjeng.
Seiring dengan perkembangan jaman hingga kini memasuki era globalisasi, alunan gending nyaris jarang dijumpai. Kalaupun ada hanya berupa kaset atau CD saja. Jika kita tilik lebih jauh tentang perkembangan gamelan atau gending atau seni karawitan, jawa adalah sumbernya, terutama Yogya dan Solo sebagai basis budaya jawa. Jumlah gamelan di daerah tersebut juga banyak kita jumpai. Tetapi anehnya gending tersebut hanya sekedar simbol budaya jawa saja. Di daerah Yogya dan Solo yang Notabene basis budaya jawa yang juga daerah asal dari gending itu sendiri sudah jarang dimainkan. Bahkan sepengetahuan kami sepertinya hanya di keraton dan hotel-hotel berbintang lima saja yang masih bisa kita jumpai. Sungguh ironis rasanya. 
Minat Masyarakat terhadap gending atau gamelan telah tergeser dengan musik-musik modern yang dalam tanda kutip cenderung kepada hal hal yang berbau Hedonisme. Bukanya tidak ada gruop group karawitan di daerah basis budaya jawa ini, jumlahnya ternyata lumayan banyak, tiap instansi hampir memiliki, namun hanya dibiarkan saja ditelan oleh jaman. 
Disaat gending sudah tidak lagi diminati oleh sebagian besar orang jawa, orang asig justru antusias memainkan gending dengan piawai. Sebuah fenomena yang sungguh ironis. Lebih tragis lagi generasi sekarang terasa asing dengan yang namanya gamelan. Fenomena inilah yang kita sebut - sebut sebagai Krisis Identitas. 
Melihat Fenomena ini Kepala Sekolah SMP N 1 Dukuhturi Bapak Drs. Alfatah, M.Pd yang terkenal Smart ini mencoba menggali potensi-potensi yang ada di SMP N 1 Dukuhturi. Hingga akhirnya beliau segera mencanangkan SMP N 1 Dukuhturi sebagai "Sekolah Berbasis Budaya Lokal Berwawasan Global" diawal-awal beliau menjabat Kepala Sekolah di SMP N 1 Dukuhturi. Pencanangan Sturi sebagai sekolah berbasis budaya lokal berwawasan global ini diluncurkan dalam rangka cagar budaya. Harapan kedepannya adalah SMP N 1 Dukuhturi mampu menciptakan generasi penerus bangsa yang peduli terhadap keluhuran budayanya sendiri. Generasi seperti inilah yang kita sebut sebagai generasi yang berkarakter bangsa. Generasi yang menghargai dan mau melestarikan budayanya sendiri. 
Komitmen Sturi dalam rangka pelestarian budaya adiluhung tak diragukan lagi. Berbagai upaya kerja cerdas telah dilakukan hingga kini membuahkan hasil, sturi telah memiliki dua jenis gamelan yaitu : Gamelan Laras Pelok dan Gamelan laras Slendro. Usaha Sturi dalam hal ini bukan sebatas itu saja, dengan prinsip efisien dan efektif SMP N 1 Dukuhturi mendatangkan pelatih gamelan dari luar yang sangat kompeten. Sebenarnya SMP N 1 Dukuhturi sendiri telah memiliki pelatih gamelan yang cukup piawai yaitu 
  1. Bapak Suyadi, S.Pd, 
  2. Bapak Ali Sodikin, S.Pd dan 
  3. Ibu Sumini, S.Pd
Namun Kesibukan beliau bertiga sebagai bagian dari Stake holder di SMP N 1 Dukuhturi, Bapak Kepala Sekolah mengangkat ketiga guru senior tersebut sebagai koordinator seni karawitan di SMP N 1 Dukuhturi. 
Bapak Suyadi, S.Pd yang mandegani pembina karawitan merupakan seorang guru bahasa jawa yang benar-benar kompeten dibidang budaya jawa. Mulai dari Mocopat dengan sulukannya, Kepiawaian dalam memainkan alat musik jawa (gending) hingga hal-hal yang berhubungan dengan Pranotocoro tak diragukan lagi. Kecintaan beliau terhadap budaya jawa menjadikan Bapak Kelahiran boyolali ini memiliki komitmen yang kuat untuk selalu Nguri-uri budaya jawa, hingga akhirnya beliau berhasil merilis sebuah Gending Lancaran Gambuh versi Sturi. Dengan Semangat Sturi Paradigma Barunya Putra kelahiran boyolali yang telah melanglang buana diberbagai bidang organisasi ini telah berhasil menyumbangkan karya besar untuk SMP N 1 Dukuhturi yaitu dengan diluncurkanya "GAMBUH MARS STURI". Gambuh Mars Sturi merupakan gending penyambutan yang berisi pesan-pesan cita-cita SMP N 1 Dukuhturi. Gending Gambuh Mars Sturi saat ini dalam tahap sosialisasi dan sedang di ajarkan kepada siswa SMP N 1 Dukuhturi.
Berikut ini adalah notasi Gending Gambuh Mars Sturi karya Bapak Suyadi S.Pd

 

0 komentar:

Post a Comment