Fenomena Ujian Nasional yang banyak mengundang kontroversi ini slalu dan slalu dianalisa oleh jajaran pemangku kebijakan bidang pendidikan. Mulai dari sistem kepengawasan Ujian Nasional, sistem standar penilaian, kriteria kelulusan, hingga sistem paket soal. Ini semua di lakukan tidak lain dalam rangka peningkatan kwalitas pendidikan di Indonesia, sehingga Ujian Nasional benar-benar menjadi salah satu tolok ukur keberhasilan suatu jenjang pendidikan dalam melaksanakan tugas kurikulumnya.
Pemahaman yang keliru yang beranggapan bahwa sekolah telah berhasil melaksanakan tugas pendidikanya apabila dapat meluluskan siswanya 100% juga dianggap sebagai pemicu munculnya pelanggaran pelaksanaan Ujian Nasional. Adanya anggapan ini menyebabkan tidak sedikit sekolah - sekolah berupaya supaya siswanya dapat lulus 100%, walau dengan cara yang kurang santun.
Dari sisi orang tua murid yang merasa malu apabila putra - putrinya tidak lulus ujian juga turut memicu adanya pelanggaran UN. Hal ini dimanfaatkan oleh fihak-fihak yang tidak bertanggung jawab yang bertujuan untuk memperoleh keuntungan semata dengan menjual "Kunci jawaban palsu". Sehingga tak sedikit orang tua juga tergiur oleh tawaran-tawaran ini.
Belum lagi masalah kebocoran soal, dan urusan contek mencontek yang kian merajalela. Apabila hal ini tidak ditangani secara serius bagaimana nasib Indonesia sepuluh atau dua puluh tahun yang akan datang ?
Keseriusan pemerintah dalam menangani masalah ini sungguh luar biasa, untuk tahun ini pemerintah mencanangkan "Ujian Nasional Jujur dan Berprestasi". Sistem paketpun telah dirancang sedemikian rupa guna memeperoleh hasil ujian yang murni, jujur. Saya masih ingat statement yang disampaikan oleh Bapak Kepala Dinas Dikpora Kab. Tegal saat berkunjung di SMP N 1 Dukuhturi, beliau mengatakan "Kami bangga dengan sekolah yang telah meluluskan siswanya 100%, tetapi kami lebih bangga pada sekolah sekolah yang tingkat kelulusannya dibawah 100% tetapi jujur dan murni"
SMP N 1 Dukuhturi sangat menanggapi positif pernyataan Kepala Dinas Dikpora ini hingga Kepala Sekolah SMP N 1 Dukuhturi Bapak Drs. Alfatah, M.Pd menyampaikan kepada seluruh jajaran Pengelola SMP N 1 Dukuhturi saat rapat pembinaan pengawas Ujian Nasional, beliau mengatakan "Saya bangga apabila Sturi dapat meluluskan siswanya 100% tetapi saya akan lebih bangga apabila Sturi dapat meluluskan siswanya 100% tetapi dengan Jujur, murni dan berprestasi, oleh karena itu tahun ini kita canangkan pelaksanaan ujian nasional yang jujur dan berprestasi".
Menyikapi hal ini berbagai upaya yang positif telah dilaksanakan guna mensukseskan gerakan Ujian Nasional yang Jujur dan Berprestasi antara lain dengan program sarapan soal, penambahan jam khusus mapel UN, pemberian motivasi belajar, try out, dan pembinaan khusus bagi siswa yang dibawah standar. Kepala Sekolah juga tidak bosan bosannya mengingatkan kepada seluruh siswa agar ujian nasional dapat dilaksanakan dengan jujur dan berprestasi, beliau juga selalu mengingatkan untuk tidak percaya kepada bocoran soal atau beredarnya kunci jawaban palsu yang dikirim lewat berbagai media, beliau tidak segan-segan untuk melaporkan kepada fihak yang berwajib apabila menjumpai hal tersebut.Hal ini disampaikan saat acara permohonan doa dan istighotsah jelang UN Sturi 2012.
Lengkap sudah usaha sturi dalam membina dan mendidik putra putrinya, kini tinggal bagaimana usaha siswa dalam menjinakan soal-soal Ujian Nasional.
0 komentar:
Post a Comment