Wayang merupakan salah satu kebudayaan Indonesia yang wajib dilestarikan. Bagi kalangan generasi tua mungkin wayang bukan sesuatu yang asing, karena jaman dahulu masih banyak acara pagelaran wayang semalam suntuk. Seiring perkembangan zaman, minat wayang pun mulai mengalami penurunan, karena wayang zaman dahulu masih kental dengan pakem, sehingga nilai kesakralan dan keluhuran budi lebih terasa saat itu. sehingga wajar jika hanya diminati oleh kaum sepuh. Bagi kaum muda saat itu wayang sesuatu yang membosankan terkesan kuno, karena bahasanya pun mungkin tidak begitu dimengerti oleh kaum muda, sehingga wajar jika wayang tidak begitu diminati kaum muda.
Perkembangan wayang di daerah Tegal saat itu pun sama, mayoritas hanya diminati oleh kaum kaum sepuh. Tak heran jika ada pertunjukan wayang di Tegal pada era tahun 80 an tak begitu ramai pengunjung. karena durasi waktu yang semalam suntuk ditambah lagi segi bahasa yang kurang di fahami kaum muda saat itu. Barulah sekitar mulai tahun 90an dengan munculnya dalang kondang Alm Ki Entus Susmono, wayang mulai banyak diminati masyarakat tak terkecuali para kaum muda. Ki Entus berhasil membangkitkan minat wayang karena sabetanya, dialeknya, inovasinya, sehingga semalam sutukpun para pengunjung tetap setia menanti guyon matonya.
Saat ini perkembangan wayang di kabupaten Tegal sedikit mengalami penurunan setelah wafatnya Ki Entus Susmono, sehingga Pepadi sebagai satu satunya wadah pedalangan Indonesia berkewajiban untuk tetap melestarikan budaya luhur wayang. salah satu program pepadi Kab. tegal dalam rangka melestarikan wayang adalah mengadakan sosialisasi wayang masuk sekolah. Dalam pelaksanaan program sosialisasi wayang masuk sekolah, terdapat beberapa kriteria. Jadi Pepadi tetap menseleksi sekolah mana yang memenuhi kriteria kegiatan tersebut. Salah satu kriteria adalah sekolah tersebut memiliki Ekstra Kurikuler Karawitan dengan seperangkat gamelannya.
Bagai gayung bersambut, tepatnya hari kamis, 9 Januari 2025, mengawali tahun baru 2025 Alhamdulillah SMP Negeri 1 Dukuhturi menjadi salah satu sekolah yang dibidik Pepadi dalam kegiatan Sosialisasi Wayang Masuk Sekolah. Di satu fihak Sturi berkomitmen nguri uri budaya jawi, di fihak lain Pepadi juga punya komitmen yang sama untuk Nguri uri budaya jawi yang salah satunya adalah Wayang.
Acara sosialisasi diawali dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya, kemudian dilanjutkan dengan sambutan Kepala SMP N 1 Dukuhturi dan Sambutan Ketua Pepadi oleh dalang Ki Carito. Dalam sosialisasi wayang masuk sekolah di awali dengan pemaparan pengenalan wayang, khususnya wayang golek gagrak Tegalan yang disampaikan oleh sekretaris Pepadi Bapak Darus salam. Dalam kesempatan tersebut beliau memaparkan ciri ciri khas wayang golek gagrak tegalan antara lain :
- Wayang golek dibuat dengan detail dan mengenakan pakaian adat Jawa khas Kabupaten Tegal dengan icon Lupit dan Slenteng
- Cerita yang dipertunjukkan berasal dari legenda dan mitologis lokal, seperti cerita Dewi Sri dan Ratu Pantai Selatan, dan fenomena fenomena menarik di kabupaten Tegal.
- Pertunjukan yang sering diiringi dengan musik gamelan yang dipadukan dengan gaya sabetan khas Tegalan sehingga terkesan Gerrrrr, menggelegar dan sesekali mengajak untuk larut dalam alunan musik gamelannya
- Biasanya dikemas dalam wayang santri dengan durasi yang pas (biasanya tidak semalam suntuk
0 komentar:
Post a Comment