• Home
  • Lock.
  • RPP
  • RKAS
  • TGS Siswa
  • Daftar Isi
  • Alumnus
  • Kontak
  • Comments

Jelang Ramadhan Tim TPPK Sturi Adakan Pembinaan Anti Tawuran

Salah satu Tim TPPK sedang melaksakan pembinaan pencegahan tawuran 

Fenomena tawuran dikalangan para pelajar yang kerap kali terjadi merupakan fenomena yang sangat meresahkan masyarakat. Karena bukan sekedar tawuran saja tetapi para pelaku tawuran membawa sajam yang panjang panjang atau menggunakan batu dengan saling lempar. 

Kejadian demi kejadian yang kerap kali memakan korban merupakan salah satu potret buram generasi bangsa kita di saat negara kita sedang menyiapkan generasi emas 2045. Hal ini seakan tak pernah tuntas, kerap kali ada peritiwa tawuran semua tertangkap, namun kembali terjadi tawuran. Seakan tidak ada efek jera . Lalu apa pemicu dari fenomena fenomena tersebut ? 
Kebebasan informasi yang tanpa pendampingan diduga merupakan salah satu faktor penyebab maraknya tawuran. Para pelajar dewasa ini dengan gawainya bebas mengakses informasi, termasuk mengkases informasi medsos. kurangnya kontrol orang tua tentang penggunaan HP menyebabkan para pelajar bebas berinteraksi, membuat geng geng kecil, dengan ketua geng yang mereka namakan "Bintang". Mereka pengin eksis di kalangannya, sehingga terjadilah persaingan antar geng. Bahkan mereka bersaing untuk merekrut sebanyak banyaknya, sepertinya sudah terorganisir, punya aturan gang sendiri. Inilah yang jika salah satu geng keluar dan konvoy, kemudian bersinggungan dengan geng lain biasanya tersulut untuk tawuran. 

Keprihatinan ini sudah dirasakan oleh kalangan masyarakat, bahkan kadang masyarakat bergerak sendiri menangani tawuran pelajar. Untuk Kabupaten Tegal sendiri perang sarung kembali terjadi di awal awal puasa tahun ini, hingga Dinas Dikbud memperlakukan jam malam, setiap anak wajib di rumah pada pukul 22.00 WIB. Sekolah sekolah pun diberlakukan Piket Pemantauan aktifitas siswa selama bulan ramadhan. Hal ini untuk mengantisipasi terjadinya kembali perang sarung yang marak terjadi. 

Kapolda Jateng pun sudah mewanti wanti kepada seluruh orang tua, dan semua elemen masyarakat untuk menjaga putra putrinya saat malam mulai pukul 22.00 hingga subuh tetap di rumah. Jika kedapatan tertangkap melakukan aksi tawuran maka  akan di penjara selama bulan ramadhan dan baru bisa kluar nanti setelah lebaran. 

Tak kalah Tim TPPK SMP N 1 Dukuhturi, sesuai arahan dari Kepala SMP Negeri 1 Dukuhturi juga melaksanakan piket jaga pemantauan ketertiban siswa. Beberapa hal yang telah dilakukan oleh tim TPPK Sturi antara laian :

Membuat himbauan larangan keras mengikuti geng geng atau grup grup yang tidak jelas juntrunganya.

Melakukan Himbauan Sebelum Ramadhan, bahkan selama bulan ramadhan telah terjadi 2 kali pembinaan. Yang pertama tanggal 22  yang kedua tanggal 1 April. Hal ini dilakukan untuk mengantisipasi terjadinya hal hal yang tidak di inginkan.

0 komentar:

Post a Comment