• Home
  • Lock.
  • RPP
  • RKAS
  • TGS Siswa
  • Daftar Isi
  • Alumnus
  • Kontak
  • Comments

DIRGAHAYU GURU INDONESIA DAN PGRI



Terpujilah wahai engkau Ibu Bapak Guru, namamu akan selalu hidup dalam sanubariku. Potongan baris lagu Hymne guru yang slalu berkumandang terutama saat peringatan hari guru nasional 25 Nopember ini sungguh sebuah pengakuan dari lubuk hati yang paling dalam atas jasa-jasa guru dalam membimbing peserta didik menjadi manusia Indonesia yang seutuhnya. 

Trima kasihku, ku ucapkan pada guruku yang tulus, ilmu yang berguna slalu dilimpahkan untuk bekalku nanti. bait lirik lagu inipun tiap tahun slalu berkumandang sebagai ungkapan rasa hormat dan rasa syukur dan terima kasih atas jasa jasa guru dalam mencerdaskan bangsa yang sering dinyanyikan para siswa saat menjelang kelulusan. Kedua lagu itulah rasanya cukup sebagai dasar atas predikat Pahlawan tanpa tanda jasa.
Gelar Pahlawan tanpa tanda jasa identik dengan kesederhanaan dan kesahajaan serta ketulusan. Dengan gaji yang serba pas - pas an para guru tetap mengabdi guna mencerdaskan anak bangsa didaerah terpencil sekalipun tetap semangat menjalankan tugas. Meski dengan sepeda butut bahkan jalan kaki sekalipun guru tetap melaksanakan tugas sebagai abdi negara untuk mencerdaskan bangsa. Hal ini Sangatlah sulit bila dilakukan oleh orang yang tidak memiliki panggilan jiwa sebagai pendidik dan pengajar. dengan bekal itulah semua akan terasa nikmat. itulah sedikit potret guru jaman dahulu.
Seiring bergeraknya waktu dan bergulirnya sejarah bangsa, tantangan guru makin bertambah. Sementara perhatian terhadap guru dirasa kurang. Nampaknya Gelar Tanpa Tanda Jasa yang identik dengan kesederhanaan dan kesahajaan menjadi senjata ampuh untuk menina bobokan para guru. seiring bergeraknya waktu pula terjadilah reformasi pendidikan yang didalamnya termasuk peningkatan kesejahteraan bagi guru dengan adanya tunjangan sertifikasi guru, dan perubahan - perubahan kurikulum yang mengarah kepada penyempurnaan. Perubahan kurikulum yang kerap kali terjadi di akui memang berdampak signifikans dengan kemajuan jaman saat ini, tetapi ada sisi lain yang terlupakan yaitu proses pembentukan watak atau karakter yang sesuai dengan nilai nilai kebangsaan Indonesia. Disinilah guru memegang peran penting. Adanya peningkatan tunjangan sertifikasi yang dibarengi dengan tuntutan administrasi yang terkesan ribet dengan target waktu yang relatif singkat ini disinyalir guru menjadi tidak fokus dalam pembelajaran. Sehingga guru wajib mensiasati waktu supaya keduanya berjalan seimbang. Untuk itu seorang guru hendaknya :
1. Memiliki ketulusan dalam proses pembelajaran
2. Menyadari akan tugas dan tanggung jawab guru menentukan Nasib masa depan bangsa
3. Slalu memperkaya diri dengan pengetahuan yang lebih kompleks guna memenuhi tuntutan pembelajaran
Minimal dengan tiga hal itulah yang merupakan jembatan menuju profesionalisme guru.  
Dirgahayu Guru Indonesia, Mari kita pacu Professionalitas kita melalui Peningkatan Kompetensi dan Penegakan Kode Etik.

0 komentar:

Post a Comment